Bom Buku merupakan bentuk baru dalam dunia terorisme. Kasus ini memperlihatkan kecanggihan membelokkan persoalan vertikal terorisme, menjadi persoalan horizontal.
Tindakan terorisme telah mengarah ke individu-individu, bukan lagi ditujukan untuk negara. Dulu tindakan terorisme selalu mengarah ke negara. Tapi sekarang, teroris mulai melakukan teror ke individu-individu yang dianggap terlalu vokal.
Pengirim paket bom buku menuliskan alamat yang berbeda. Beberapa kalangan menyatakan terlalu naif jika pelaku menuliskan nama dan alamat dengan jelas di paket bom buku itu. Hal tersebut dilihat dari bahasa penulisan yang cenderung rapi dan tertata baik, seolah-olah memang sudah sangat terencana untuk melakukan aksi tersebut.
>> lihat juga: Berita Bom dan Teroris